PERJALANAN IPMB DARI TAHUN KE TAHUN

Kamis, 18 November 2010

AKSI PEDULI LINGKUNGAN IPMB


Salam Pemuda.........!!!
Horas......!!! Njuah-njuah......!!! Mejuah-juah......!!! 
Apa Kabar Para Sahabat Muda Semuanya.....!!! 

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam hal kepedulian masyarakat terhadap lingkungan serta dalam suasana ditahun yang baru akan datang, maka sebagai pemuda bangsa berkeinginan untuk merancang dan melaksanakan suatu kegiatan sebagai wujud partisipasi pemuda dalam hal peduli lingkungan pada umunya dinegara kita ini serta secara khusus didaerah kita Provinsi Sumatera Utara. Oleh karena itu IPMB (Ikatan Pemuda/i dan Mahasiswa Batak) dengan tekad yang bulat mengadakan suatu aksi yaitu : "AKSI PEDULI LINGKUNGAN HIDUP" dengan mengusung Thema : "Pohon Baru di Tahun Baru".

AKSI PEDULI LINGKUNGAN HIDUP


 
Kegiatan ini akan diadakan pada 28 s/d 30Januari 2011 di Kabupaten Samosir, dengan konsep pelaksanaan telah dirancang sebaik-baiknya oleh panitia pelaksana, yaitu berupa : 
  1. Penyuluhan pentingnya penanaman pohon pada masa sekarang ke beberapa  sekolah di Kab. Samosir
  2. Penanaman pohon secara bersama-sama dengan masyarakat.
dengan demikian kami (IPMB) mengharapkan dukungan dari saudara/i sekalian untuk kelancaran aksi ini. Dengan dukungan yang diberikan saudara/i kiranya dapat menambah perbaikan lingkungan hidup di daerah kita ke masa yang akan datang. 

Informasi Lebih Lanjut dapat menghubungi Panitia Pelaksana 
.: Langsung ke Sekertariatan IPMB 
.: Koordinator Panitia Pelaksana : Elvan Hariono (081264748979)

Selasa, 09 November 2010

ASAL USUL SUKU BATAK


Pertama sekali kami mengucapkan banyak terima kasih kepada sumber kami yang telah menyajikan sepercik pengetahuan mengenai batak untuk bisa kami bagikan kembali di rubrik organisasi ini.
Asal usul suku Batak sangat sulit untuk ditelusuri dikarenakan minimnya situs peninggalan sejarah yg menceritakan tentang suku Batak,maka sering dikatakan menelusuri asal usul suku Batak adalah orang yg kurang kerjaan. tapi bagi kami tidak jadi masalah dikatakan kurang kerjaan, siapa tau ada dari para pembaca yg bisa lebih melengkapi tulisan ini kami akan sangat berterima kasih. Dengan mengutip dari berbagai sumber termasuk tulisan diberbagai blog dan juga berbagai buku yg menulis tentang Batak kami mencoba untuk menyajikanya bagi para sahabat muda.
Suku Batak adalah salah satu dari ratusan suku yg terdapat di Idonesia,suku Batak terdapat di wilayah Sumatera Utara.Menurut legenda yg dipercayai sebahagian masyarakat Batak bahwa suku batak berasal dari pusuk buhit daerah sianjur Mula Mula sebelah barat Pangururan di pinggiran danau toba.

Kalau versi ahli sejarah Batak mengatakan bahwa siRaja Batak dan rombonganya berasal dari Thailand yg menyeberang ke Sumatera melalui Semenanjung Malaysia dan akhirnya sampai ke Sianjur Mula mula dan menetap disana.
Sedangkan dari prasasti yg ditemukan di Portibi yg bertahun 1208 dan dibaca oleh Prof.Nilakantisari seorang Guru Besar ahli Kepurbakalaan yg berasal dari Madras, India menjelaskan bahwa pada tahun 1024 kerajaan Cola dari India menyerang Sriwijaya dan menguasai daerah Barus.pasukan dari kerajaan Cola kemunggkinan adalah orang2 Tamil karena ditemukan sekitar 1500 orang Tamil yg bermukim di Barus pada masa itu.Tamil adalah nama salah satu suku yg terdapat di India.
SiRaja Batak diperkirakan hidup pada tahun 1200(awal abad ke13) Raja Sisingamangaraja keXII diperkirakan keturunan siRaja Batak generasi ke19 yg wafat pada tahun 1907 dan anaknya si Raja Buntal adalah generasi ke 20.
Dari temuan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa kemungkinan besar leluhur dari siRaja batak adalah seorang pejabat atau pejuang kerajaan Sriwijaya yg berkedudukan diBarus karena pada abad ke12 yg menguasai seluruh nusantara adalah kerajaan Sriwijaya diPalembang.
Akibat dari penyerangan kerajaan Cole ini maka diperkirakan leluhur siRaja Batak dan rombonganya terdesak hingga ke daerah Portibi sebelah selatan Danau Toba dan dari sinilah kemungkinan yg dinamakan siRaja Batak mulai memegang tampuk pemimpin perang
atau boleh jadi siRaja Batak memperluas daerah kekuasaan perangnya sampai mancakup daerah sekitar Danau Toba,Simalungun,Tanah Karo,Dairi sampai sebahagian Aceh dan memindahkan pusat kekuasaanya sidaerah Portibi disebelah selatan Danau Toba.
Pada akhir abad ke12 sekitar tahun 1275 kerajaan Majapahit menyerang kerajaan Sriwijaya sampai kedaerah Pane,Haru,Padang Lawas dan sekitarnya yg diperkirakan termasuk daerah kekuasaan siRaja Batak
Serangan dari kerajaan Majapahit inilah diperkirakan yg mengakibatkan si Raja Batak dan rombonganya terdesak hingga masuk kepedalaman disebelah barat Pangururan ditepian Danau Toba,daerah tersebut bernama Sianjur Mula Mula dikaki bukit yg bernama Pusuk Buhit,kemudian menghuni daerah tersebut bersama rombonganya. Terdesaknya siRaja Batak oleh pasukan dari kerajaan Majapahit kemungkinan erat hubunganya dengan runtuhnya kerajaan Sriwijaya dipalembang karena seperti pada perkiraan diatas siRaja Batak adalah kemungkinan seorang Penguasa perang dibawah kendali kerajaan Sriwijaya.
Sebutan Raja kepada siRaja Batak bukanlah karena beliau seorang Raja akan tetapi merupakan sebutan dari pengikutnya ataupun keturunanya sebagai penghormatan karena memang tidak ada ditemukan bukti2 yg menunjukkan adanya sebuah kerajaan yg dinamakan kerajaan Batak.
Suku Batak sangat menghormati leluhurnya sehingga hampir semua leluhur marga2 batak diberi gelar Raja sebagai gelar penghormatan,juga makam2 para leluhur orang Batak dibangun sedemikian rupa oleh keturunanya dan dibuatkan tugu yg bisa menghabiskan biaya milyartan rupiah.Tugu ini dimaksudkan selain penghormatan terhadap leluhur juga untuk mengingatkan generasi muda akan silsilah mereka. Didalam sistim kemasyarakatan suku Batak terdapat apa yg disebut dengan Marga yg dipakai secara turun temurun dengan mengikuti garis keturunan laki laki, ada sekitar 227 nama Marga pada suku Batak.
Didalam buku Tarombo Borbor Marsada dikatakan bahwa siRaja Batak memiliki 3(tiga)orang anak yaitu:
-GURU TATEA BULAN (siRaja Lontung)
-RAJA ISOMBAON (siRaja Sumba)
-TOGA LAUT.
Ketiga anak siRaja Batak inilah yg diyakini meneruskan tampuk pimpinan siRaja Batak dan asal  mula terbentuknya marga-marga pada suku Batak.
Suku batak memiliki sub suku antara lain:
-Karo
-Mandailing
-Simalungun
-Toba
-Pakpak
-Angkola dan
-Batak Pesisir
Walaupun masih menjadi kontroversi dari sebahagian orang dari suku-suku sub suku diatas tidak mau disebut suku Batak tapi sebahagian lagi dari sub suku itu ada yg setuju disebut suku Batak dan juga pemerintah  pada sensus penduduk tahun 2000  mengklasifikasikan sub suku diatas masuk dalan satu suku yaitu suku Batak, disamping kontroversi tersebut masalah setuju atau tidak setuju terserah penilaian kita.
 Untuk pembahasan sub diatas nantikan posting selanjutnya

Selasa, 12 Oktober 2010

CERITA TENTANG MARGA KITA BATAK

Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang pendekar wanita, Butet namanya. Sebelum lulus dari Pandapotan silat, ia harus menempuh ujian Nasution. Agar bisa berkonsentrasi, dia memutuskan untuk menyepi ke gunung dan berlatih.
Saat di perjalanan, Butet merasa lapar sehingga memutuskan untuk mampir di Pasaribu setempat. Beberapa pemuda tanggung yang lagi nonton sabung ayam sambil Toruan, langsung Hutasoit-soit melihat Butet yang seksi dan gayanya yang Hotma itu. Tapi Butet tidak peduli, dia jalan Sitorus memasuki rumah makan tanpa menanggapi, meskipun sebagai perempuan yang ramah tapi ia tak gampang Hutagaol dengan sembarang orang.|Naibaho ikan gurame yang dibakar Sitanggang dengan Batubara membuatnya semakin berselera. Apalagi diberi sambal terasi dan Nababan yang hijau segar. Setelah mengisi perut, Butet melanjutkan perjalanan. Ternyata jalan ke sana berbukit-bukit. Kadang Nainggolan, kadang-kadang Manurung. Di tepi jalan dilihatnya banyak Pohan. Kebanyakan Pohan Tanjung. Beberapa di antaranya ada yang Simatupang diterjang badai semalam.
Begitu sampai di atas gunung, Butet berujar “Wow, Siregar kali hawanya!” katanya, berbeda dengan kampungnya yang Panggabean. Hembusan Perangin-angin pun sepoi-sepoi menyejukkan, sambil diiringi Riama musik dari mulutnya. Sejauh Simarmata memandang warna hijau semuanya. Tidak ada tanah yang Girsang, semuanya Singarimbun.
Tampak di seberang, lautan dan ikan Lumban-lumban. Terbawa suasana,mulanya Butet ingin berenang. Tetapi yang ditemukannya hanyalah bekas kolam Siringo-ringo yang akan di-Hutauruk dengan Tambunan tanah. Akhirnya, dia memutuskan untuk berjalan-jalan di pinggir hutan saja, yang suasananya asri, meskipun nggak ada Tiurma melambai kayak di pantai. Sedang asik-asiknya menikmati keindahan alam, tiba-tiba dia dikejutkan oleh seekor ular yang sangat besar. “Sinaga!” teriaknya ketakutan sambil lari Sitanggang-langgang. Celakanya, dia malah terpeleset dari Tobing sehingga bibirnya Sihombing. Karuan Butet menangis Marpaung-paung lantaran kesakitan. Tetapi dia lantas ingat, bahwa sebagai pendekar pantang untuk menangis. Dia harus Togar. Maka, dengan menguat-nguatkan diri, dia pergi ke tabib setempat untuk melakukan pengobatan.
>Tabib tergopoh-gopoh Simangunsong di pintu untuk menolongnya. Tabib bilang, bibirnya harus di-Panjaitan. “Hm…, biayanya Pangaribuan.” kata sang tabib setelah memeriksa sejenak. “Itu terlalu mahal. Bagaimana kalau Napitupulu saja?” tawar si Butet. “Napitupulu terlalu murah. Pandapotan saya kan kecil”. “Jangan begitulah. Masa’ tidak Siahaan melihat bibir saya Sihombing begini?” Apa saya mesti Sihotang, bayar belakangan? Nggak mau kan? “Baiklah, tapi pakai jarum yang Sitompul saja.” sahut sang mantri agak kesal. “Cepatlah! Aku sudah hampir Munthe. Saragih sedikit tidak apa-apalah”.
Malamnya, ketika sedang asik-asiknya berlatih sambil makan kue Lubis kegemarannya, sayup-sayup dia mendengar lolongan Rajagukguk. Dia Bonar-bonar ketakutan. Apalagi ketika mendengar suara di semak-semak dan tiba-tiba berbunyi “Poltak!” keras sekali. “Ada Situmorang?” tanya Butet sambil memegang tongkat seperti stik Gultom erat-erat untuk menghadapi Sagala kemungkinan. Terdengar suara pelan, “Situmeang“. “Sialan, cuma kucing…” desahnya lega.Padahal dia sudah sempat berpikir yang Silaen-laen.
Selesai berlatih, Butet-pun istirahat. Terkenang dia akan kisah orang tentang Hutabarat di bawah Tobing pada jaman dulu di mana ada Simamora, gajah Purba yang berbulu lebat.
Keesokan harinya, Butet kembali ke Pandapotan silatnya. Di depan ruang ujian dia membaca tulisan: “Harahap tenang! Ada ujian. “Wah telat, emang udah jam Silaban sih”. Maka Siboru-boru dia masuk ke ruangan sambil menyanyi-nyanyi. Di-Tigor-lah dia sama gurunya “Butet, kau jangan ribut! Bikin kacau konsentrasi temanmu! Butet, dengan tanpa Malau-malau langsung Sijabat tangan gurunya, “Nggak Pakpahan guru, sekali-sekali?!”.
Akhirnya, luluslah Butet dan menjadi orang yang disegani karena mengikuti wejangan guru Pandapotan silatnya untuk selalu Simanjuntak gentar dan Sinambela yang benar!

Rabu, 29 September 2010

TENTANG IPMB

Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, akan tetapi saling membutuhkan dan saling mengukuhkan satu sama lain. Bila ada sesuatu yang hilang atau ada yang disisihkan, juga apabila kita memiliki lebih pengetahuan maupun kekurangan pengetahuan serta memiliki tenaga lebih maupun juga lemah, bukan berarti hal itu dibiarkan begitu adanya. Sebagai manusia kita bukan dipaksakan agar segalanya bisa dimiliki ataupun apa yang harus diperbuat akan tetapi bagaimana kita dapat memperolehnya dan dapat kita gunakan, kiranya apa yang mampu dibagikan kepada sesama dapat dibagikan demi kemajuan bersama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian berdasarkan hal tersebut maka timbullah pemikiran untuk membentuk suatu organisasi yang bertujuan menghimpun potensi yang ada bersama-sama mengupayakan kesejahteraan anggota begitu juga masyarakat untuk membantu pemerintah dalam menangani permasalahan-permasalahan yang meliputi permasalah kesejahteraan sosial, Permasalahan dalam pendidikan, Permasalahan dalam kesehatan, Permasalahan dalam budaya dan Permasalahan dalam lingkungan hidup.
Masalah yang timbul berdasarkan aspek yang telah disebutkan diatas tanpa terkecuali provinsi Sumatera Utara, provinsi yang dihuni oleh sebagian besar suku Batak, maka hal itu mendorong para pemuda/i Batak sebagai generasi bangsa bersama-sama untuk berperan serta dalam penyelesaian masalah tersebut dan sekaligus membawakan nama Batak dalam nama ikatan.
Salah satu hal yang spesifik dihadapi dalam aspek budaya khususnya dalam kehidupan Batak itu sendiri adalah adanya isu-isu yang beredar mengenai kerenggangan ke-5 suku Batak sehingga lahirlah organisasi yang juga bertujuan untuk mempersatukan kembali ke-5 suku tersebut dengan membentuk suatu kesatuan yang utuh yaitu Ikatan Pemuda/i dan Mahasiswa Batak (IPMB).

Opsi Terkait Makna Lambang IPMB DISINI

PENDAFTARAN ANGGOTA

Jika Anda Ingin Berkenan Bergabung Bersama IPMB Silahkan Langsung Ke Alamat Kesekertariatan Kami di:
  • Jl. Karya Sari No. 25 Linkungan IX, Kelurahan Pangkalan Mansyur, Medan.
  • Jl.Setia Budi, Areal AMIK Universal Poin 4, Medan Selayang, Medan.  
Info Lebih Lanjut Hub : Dion (+6281263257253)

Kamis, 24 Juni 2010

ARTI LAMBANG IPMB TERBARU


Makna Lambang Ikatan Pemuda/i dan Mahasiswa Batak (IPMB) adalah sebagai berikut :
  1. 5 Bidang yang berbentuk Kepala Panah berwarna Hitam, Merah, Kuning, Biru dan Coklat melambangkan arah dari kelima suku Batak yaitu Toba, Karo, Pakpak, Simalungun dan Mandailing menuju kesuatu Ikatan, dan datang dari berbagai penjuru, berbagai golongan, berbagai agama dan sebagainya.
  2.  Bulatan yang dibatasi garis berwarna Merah dan Putih melambangkan suatu Ikatan yang menyatukan antar sesama anggota dibawah naungan Bendera Negara Indonesia yaitu Bendera Merah Putih, makna secara luas mengenai hal ini adalah menyatakan bahwa ikatan yang dibentuk pada dasarnya Cinta Tanah Air, Tanah Air Indonesia. 
  3. 5 Bidang yang berbentuk huruf “i” didalam lingkaran dan terdiri dari 5 warna dimaknai sebagai tiap pribadi Anggota yang terdiri dari berbagai asal muasal maupun karakter telah menyatukan tekad dan maju bersama untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai bersama. 
Download Arti Lambang IPMB Terbaru (F i l e  P d f)  DISINI
Download Lambang IPMB Terbaru ini DISINI